Tips untuk memilih kontraktor:
Bisa lakukan tender kecil-kecilan dengan mendatangi kontraktor dan mengetahui pendapat mereka
Cari referensi kontraktor dari keluarga, teman, atau kerabat, ini akan bermanfaat dalam menentukan kontraktor yang baik sesuai dengan pengalaman mereka
Cari kontraktor yang dapat menjamin hasil akan memuaskan
Lakukan perjanjian sesuai dengan keadaan dan jumlah uang yang akan dibayar bersama sanksi jika perjanjian tersebut tidak terpenuhi, serta tidak merugikan salah satu pihak
Jika anda belum mendapat desain yang tepat dapat anda konsultasikan dengan tim dari kontraktor tersebut
Anda dapat bernegosiasi dengan kontraktor
Tips untuk memilih pemborong:
Cari referensi dari keluarga, teman, dan kerabat mengenai kinerja pemborong
Jelaskan apa yang anda inginkan dan bernegosiasi
Buat perjanjian yang sah secara hukum dan tidak merugikan salah satu pihak
Anda dapat mendesain sendiri atau bersama untuk menentukan model atau ketahanan bangunan
Mana yang lebih baik?
Jika harus memilih diantara keduanya kita butuh pertimbangan yang dalam. Semua tergantung dari kebutuhan kita terhadap jasa pembangunan suatu bangunan tertentu. Memilih membutuhkan standar atau kriteria masing-masing orang. Jika Anda memiliki kriteria jasa pebangunan yang murah, efisien, dan untuk bangunan yang tidak terlalu besar mungkin bisa menggunakan jasa borongan. Namun bagi Anda yang lebih mengingkan jasa konstruksi yang profesional, legal, memiliki etis kerja yang baik, dan memiliki finansial support yang baik, maka akan jauh lebih baik jika memilih jasa kontraktor. Karena mereka lebih profesional, memiliki sistem manajemen yang baik, lebih ahli, dan memiliki legalitas yang dapat dipercaya.
Pada prinsipnya pembayaran kontraktor dan pemborong hampir sama. Dengan memperhitungkan luas, material bangunan, jauhnya akses, jumlah pekerja, lama pekerjaan, dll. Sebaiknya anda memantapkan hati untuk suatu desain karena jika berubah atau terlalu sering di renovasi pemborong atau kontraktor akan meminta tambahan uang dari kesepakatan sebelumnya. Pada umumnya, kontraktor atau pemborong akan meminta dana pertama (DP) untuk pekerjaannya.Hati-hati dengan kontraktor atau pemborong yang ‘nakal’. Selalu awasi pekerja dan material untuk bangunan, jangan sampai anda membayar mahal untuk kualitas rendah.
Bisa lakukan tender kecil-kecilan dengan mendatangi kontraktor dan mengetahui pendapat mereka
Cari referensi kontraktor dari keluarga, teman, atau kerabat, ini akan bermanfaat dalam menentukan kontraktor yang baik sesuai dengan pengalaman mereka
Cari kontraktor yang dapat menjamin hasil akan memuaskan
Lakukan perjanjian sesuai dengan keadaan dan jumlah uang yang akan dibayar bersama sanksi jika perjanjian tersebut tidak terpenuhi, serta tidak merugikan salah satu pihak
Jika anda belum mendapat desain yang tepat dapat anda konsultasikan dengan tim dari kontraktor tersebut
Anda dapat bernegosiasi dengan kontraktor
Tips untuk memilih pemborong:
Cari referensi dari keluarga, teman, dan kerabat mengenai kinerja pemborong
Jelaskan apa yang anda inginkan dan bernegosiasi
Buat perjanjian yang sah secara hukum dan tidak merugikan salah satu pihak
Anda dapat mendesain sendiri atau bersama untuk menentukan model atau ketahanan bangunan
Mana yang lebih baik?
Jika harus memilih diantara keduanya kita butuh pertimbangan yang dalam. Semua tergantung dari kebutuhan kita terhadap jasa pembangunan suatu bangunan tertentu. Memilih membutuhkan standar atau kriteria masing-masing orang. Jika Anda memiliki kriteria jasa pebangunan yang murah, efisien, dan untuk bangunan yang tidak terlalu besar mungkin bisa menggunakan jasa borongan. Namun bagi Anda yang lebih mengingkan jasa konstruksi yang profesional, legal, memiliki etis kerja yang baik, dan memiliki finansial support yang baik, maka akan jauh lebih baik jika memilih jasa kontraktor. Karena mereka lebih profesional, memiliki sistem manajemen yang baik, lebih ahli, dan memiliki legalitas yang dapat dipercaya.
Pada prinsipnya pembayaran kontraktor dan pemborong hampir sama. Dengan memperhitungkan luas, material bangunan, jauhnya akses, jumlah pekerja, lama pekerjaan, dll. Sebaiknya anda memantapkan hati untuk suatu desain karena jika berubah atau terlalu sering di renovasi pemborong atau kontraktor akan meminta tambahan uang dari kesepakatan sebelumnya. Pada umumnya, kontraktor atau pemborong akan meminta dana pertama (DP) untuk pekerjaannya.Hati-hati dengan kontraktor atau pemborong yang ‘nakal’. Selalu awasi pekerja dan material untuk bangunan, jangan sampai anda membayar mahal untuk kualitas rendah.
0 Response to "Tips dan cara memilih Kontraktor dan Pemborong Bangunan"
Post a Comment